Banjir menjadi masalah besar bagi
kota Jakarta
sejak ratusan tahun lalu. Kondisi geografis yang tidak menguntung dimana 40%
wilayahnya berada di bawah permukaan laut, membuat kota ini sangat berisiko kena banjir. Banjir
besar terakhir terjadi pada 2007.
Pada tahun itu, sekitar 36%
wilayah DKI Jakarta terendam banjir, bahkan di sejumlah kawasan ketinggian air
mencapai 7 meter. Sekitar 2,6 juta orang pada 2007 itu terkena dampaknya.
Korbannya tergolong besar, baik harta benda maupun jiwa.
Tercatat tidak kurang dari
340.000 orang kehilangan tempat tinggal, 70 orang meninggal dan sekitar 200.000
terjangkit berbagai penyakit pasca banjir. Kerugian finansial diperkirakan
mencapai US$ 900 juta.
Sejak saat itulah, Pemprov DKI Jakarta lebih serius lagi
mengupayakan mengurangi risiko banjir di ibukota negara ini. Berbagai studi
dilakukan dan kemudian proyek dirancang dan dilaksanakan. Selain membangun sejumlah infrastruktur,
Pemprov DKI juga membangun sistem penanganggulangan banjir dan monitoring early
warning system.
Proyek pengendalian banjir secara terus menerus dimasukan
dalam dedicated program sehingga pembiayaan mendapat prioritas tertinggi dalam
pengalokasian dana APBD. Selain itu, dari sumber daya manusia (SDM), kualitas
dan prosedur kerja satuan tugas juga diperkuat untuk membantu masyarakat bila
banjir datang. Mulai dari tim rescue, kesehatan, bantuan sosial selalu diminta
siaga begitu early warning system menyala.
Cukup banyak sudah proyek pengendalian banjir yang sudah
diselesaikan pelaksanaan sepanjang 2008-2012. Dan hasilnya seperti terlihat
pada beberapa waktu lalu, Jakarta kini menjadi relatf aman dan genangan air dan
bahaya banjir kiriman. Jumlah kawasan yang terkena banjir pada musim hujan
tahun ini sudah jauh lebih berkurang.
Seperti terlihat pada tabel 3, sejumlah proyek sudah
direalisasi dan inilah antara lain upaya yang dilakukan Pemprov DKI untuk
mengurangi ancaman bahaya banjir bagi warga Jakarta.
Tabel 3: Realisasi Sejumlah Proyek
Pengendalian Banjir (2008-2012)
|
|||
No
|
Jenis Kegiatan
|
Lokasi
|
Volume/Luas
|
1
|
Bangunan
Limpas dan Kokee
|
Waduk
Cilangkap
|
1
unit
|
2
|
Kurasan
Saluran
|
Kampung
Bandan
|
462
m
|
3
|
Normalisasi
Sungai
|
Kali
Cliwung Gajah Mada dan Sekretaris
|
1.377
m
|
4
|
Pemasangan
Pintu Air
|
Kapuk,
Waduk Cilangkap
|
4
unit
|
5
|
Pemasangan
Pompa
|
Kapuk
|
7
unit
|
6
|
Pemasangan
Saringan Sampah
|
Waduk
Sunter Selatan dan Utara, Pulo Mas, Kali Kresek Sunter, Kapul Pogar
|
7
unit
|
7
|
Pembangunan
Pintu Air Pelimpah
|
Jembatan
Merah
|
6
unit
|
8
|
Pembangunan
Pompa
|
Polder
Kamp. Bandan
|
3
unit
|
9
|
Pembangunan
Pompa
|
Polder
Kapuk Poglar, Polgar
|
11
unit
|
10
|
Pembangunan
Rumah Pompa
|
Kapuk
|
2
unit
|
11
|
Pembangunan
Sheet Pile Long Storage
|
Polder
Kapuk Poglar
|
1.152
m
|
12
|
Pembangunan
Turap
|
Waduk
Cilangkap
|
492
m
|
13
|
Pembangunan
Waduk
|
Sunter
Hulu Pondok Rangon, Cilangkap, Pondok Labu, Setu Babakan
|
|
14
|
Pembebasan
Lahan
|
Waduk
Brigif Jagakarsa, Bintaro, Pondok Pinang Pesanggarahan, Lebak Bulus, Cilandak
Barat, Marunda, Sunter Hulu, Cimanggis, Cilangkap, Rawa Lindung, Rawa
Badung, Kanal Banjir Timur, Kali
Pesanggrahan, Angke dan Sunter
|
2,984
juta m2
|
15
|
Pengerukan
|
Kali
Sekretaris, KCiliwung, Cipinang, Lagoa Buntu, Cakung Lama, Duri, Grogol.
Lagoa Timur
|
311
ribu m3
|
16
|
Pengerukan
dan pemasangan Sheetpile
|
Ciliwung
Gajah Mada, Mookervart Hilir, Pakin, Kali Besar
|
2.464
m
|
17
|
Pembangunan
Turap
|
Waduk
Cilangkap
|
199
m
|
18
|
Peningkatan
Kapasitas Long Storage
|
Kali
Siantar dan Kali Cideng
|
968
m
|
19
|
Peningkatan
Saluran Drainase
|
Kawasan
Kampung Bandan
|
1.104
m
|
20
|
Perluasan
Situ
|
Situ
Babakan
|
132.900
m2
|
21
|
Pengurakan
dan Perbaikan Drainase
|
Jakbar,
Jakut, Jaktim, Jakpus, Jaksel
|
1,2
juta m3
|
No comments:
Post a Comment