Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat sekitar 10% per
tahun, membuat jaringan jalan di Jakarta
kian padat dari tahun ke tahun sehingga risiko macet terus meningkatkan. Jumlah
kendaraan di Jakarta kini sudah mencapai lebih dari 7 juta unit, belum lagi
sekitar 700 ribu unit sampai 1 juta unit tiap hari yang keluar-masuk kendaraan
dari wilayah sekitar.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk
mengurangi risiko kemacetan, namun hasilnya memang belum sepenuhnya optimal.
Membangun fly over, underpass, jalan tembus serta mendorong penggunaan angkutan
umum belum sepenuhnya berhasil untuk memenuhi harapan masyarakat.
Seperti terlihat pada tabel 4, sejumlah proyek telah
berhasil direalisasi. Meskipun hasilnya sejauh ini baru bisa mengurai macet di
sejumlah lokasi. Masih banyak simpul-simpul kemacetan yang belum bisa
diselesaikan, terutama pada saat-saat jam sibuk.
Beberap proyek yang diharapkan bisa lebih membantu mengurai
kemacetan adalah pembangunan 2 jalan layang nontol (JLNT) di jalur Kamp.
Melayu-Tanah Abang dan Antasari-Blok M, masing-masing diharapkan sudah
beroperasi pada Oktober dan Desember mendatang. Keduanya diproyeksikan bisa
mengurangi tingkat kemacetan sebesar 30%, masing-masing di wilayah Jakarta
Selatan dan wilayah pusat bisnis di sekitar Sudirman dan Thamrin.
Selain itu, realisasi proyek MRT senilai Rp 15 triliun juga
akan dapat meningkatkan penggunaan angkutan umum dan pada saat bersamaan
mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Ke depan, untuk mengurangi pemakaian
kendaraan pribadi, Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan sistem ERP.
Tabel 4:
Realisasi Proyek Penataan Transportasi
|
|||
No
|
Jenis Kegiatan
|
Lokasi
|
Volume/Luas
|
1
|
Pembangunan Koridor Busway
|
5 koridor (8,9.10,11,12), Polu Gadung-Bekasi
dan Kalideres-Tangerang
|
166,75 km
|
2
|
Peningkatan Emplasemen
|
9 Koridor Busway
|
2.464 m2
|
3
|
Pembangunan Under Pass
|
Angkasa, Trunojoyo, Kebayoran lama, Cendrawasih
|
6 Ruas
|
4
|
Pembangunan JLNT
|
Antasari-Blok M dan Kamp. Melayu-Tanah Abang
|
7,546 km
|
5
|
Pemeliharaan Jalur
|
Busway Koridor I-XI
|
183,6 km
|
6
|
Pembebasan Lahan
|
Depo dan Koridor MRT
|
31.049 m2
|
7
|
Perbaikan Jalan Rusak Berat
|
Jakbar, Jakut, Jaktim, Jakpus dan Jaksel
|
1,245 juta m2
|
8
|
Pembebasan Tanah utk Pelebaran Jalan Detour
|
Jembatan Kalibata, FO Pramuka
|
4.832 m2
|
9
|
Pembebasan Tanah utk Peningkatan Jalan
|
Jl. Joglo Raya
|
8.739 m2
|
10
|
Pembebasan Tanah utk Pelebaran Jalan
|
Jl. Kembangan Raya
|
22.798 m2
|
11
|
Pembangunan Pool Busway
|
Jl. Kramat Jati
|
55.000 m2
|
12
|
Pembebasan
Tanah utk Jalan Sejajar
|
KBT
|
130.231 m2
|
13
|
Pembebasan Tanah Jalan Tembus dan Missing Link
|
Kelapa Gading,
Pulo Gadung, Joglo Raya, Kembangan Raya, Ngusti Ngurah Rai
|
42.949 m2
|
14
|
Breakwater
|
Pelabuhan Muara Angke
|
1.755 m2
|
15
|
Emplasement
|
Pelabuhan Muara Angke
|
5.000 m2
|
16
|
Jalan Beton, selasar, gazebo dan lap. Parkir
|
Pelabuhan Muara Angke
|
500 m2
|
17
|
Pematangan Lahan
|
Pelabuhan Muara Angke
|
23.650 m2
|
18
|
Pembangunan
2 unit Dermaga Terapung
|
Pelabuhan Muara Angke
|
285 m2
|
19
|
Pengerukan Kolam
|
Pelabuhan Muara Angke
|
356.230 m3
|
20
|
Pengurukan dan Pelapisan Tanah
|
Pelabuhan Muara Angke
|
2.500 m2
|
21
|
Pergantian mesin dan Docking Kapal
|
Pelabuhan Muara Angke
|
6 unit Kapal Kerapu dan 2 Unit Kapal
Lumba-lumba
|
22
|
Shelter, bangunan pujasera, taman, drainase
|
Pelabuhan Muara Angke
|
1.700 m2
|
23
|
Pembebasan Lahan Terminal
|
Pulo Gebang
|
14.0017 m2
|
24
|
Pembangunan Fly Over
|
Roxy, Yos Sudarso, Martadinata, Mangga Dua,
Gunung Sahari, Pulo Gebang
|
9 Ruas
|
25
|
Penambahan Armada Busway
|
|
174 unit
|
No comments:
Post a Comment