Friday, September 7, 2012

Inilah Mahar Untuk PKS dari FOKE yang Tidak Disetujui Jokowi



Pertanyaan besar banyak dari Masyarakat luas terkait pernyataan dukungan PKS kepada Foke-Nara, mengapa bukan ke Jokowi? Banyak yang memfitnah PKS bahwa PKS menerima mahar dari Foke-Nara, Sesungguhnya tudingan itu bukan juga Fitnah, memang PKS mengajukan Mahar dan Mahar itu tidak disetujui Jokowi, Hanya FOKE-NARA sajalah yang berkomitment untuk memberikan mahar tersebut.
Tahukah Anda apa Mahar yang diminta PKS kepada Foke dan Jokowi? Dan ternyata hanya Foke yang setuju dengan Mahar itu? Mahar itu adalah Komitment. Fauzi Bowo sejak awal setelah perhitungan suara pilkada DKI Jakarta putaran pertama memberikan itikad baik bekerja sama dengan PKS.


Bang Fauzi Bowo menerima seratus persen syarat PKS, yaitu melanjutkan Visi Misi dan juga Program Unggulan yang sudah dibuat oleh Hidayat Didik” ungkap Bang Sani saat memberikan sambutanya dalam Halal bi Halal kader PKS seluruh Jakarta Selatan, Ahad (2/9). 

Kemarin. Dari dua kandidat di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, hanya Foke-Nara yang memiliki I’tikad baik kepada PKS dalam waktu singkat untuk menjalankan semua program Hidayat-Didik apabila Allah memenangkanya di Pilkada putaran kedua. Hal berbeda tidak diperlihatkan pihak Jokowi yang terus mengulur waktu, hingga akhirnya sampai batas waktu yang diminta PKS Jokowi tidak memberikan Jawaban.
Berikut ini Mahar yang ditandatangani oleh Foke-Nara untuk PKS, Mahar berupa Visi Misi Unggulan Hidayat-Didik Untuk Jakarta yang lebih baik, Mahar yang ditolak Jokowi dan direstui Foke-Nara.
Visi
Menuju Jakarta yang SEJAHTERA, MODERN, dan BERBUDAYA
Misi:
Jakarta Sejahtera
Menjamin pemenuhan kebutuhan pendidikan 12 tahun dan jaminan pelayanan kesehatan bagi kelurga miskin dan tidak mampu.
Menyediakan kebutuhan dasar pemukiman, sanitasi dan air bersih pada daerah kritis dan jaminan sosial bagi penduduk khusus (manula, ibu hamil, balita dan penyandang cacat).
Mendorong pengembangan industri kreatif dan pariwisata dan mengembangkan UKM, industri rumahan dan sektor informa untuk menciptakan lapangan kerja.
Mendorong partisipasi publik dalam kebijakan dan penurunan kriminalitas.
Jakarta Modern
1. Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Utama di Asia.
2. Menyediakan transportasi publik yang modern, infrastruktur pengendali banjir, teknologi informasi dan ketersediaan energi.
3. Menciptakan Birokrasi yang bersih dan responsif dalam melayani publik serta Iklim investasi yang kondusif dan perijinan usaha yang muda.
4. Mengembangkan industri jasa keuangan, teknologi-informasi dan cyber city dalam mendukung dunia bisnis dan pendidikan.
Jakarta Berbudaya
1. Mewujudkan keamanan dan kepastian hukum yang sama bagi semua warga.
2. Meningkatkan ruang terbuka hijau, keseimbangan lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan Jakarta Green City.
3. Mewujudkan tata ruang integral, daya dukung kota dan Taman Interaktif bagi warga.
4. Melestarikan nilai budaya lokal dan mengembangkan Jakarta sebagai ragam budaya dan Menciptakan keharmonisan warga yang dibingkai dengan kerukunan antar umat beragama dan kearifan lokal.
4 Pilar Pembangunan Jakarta
1. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penduduk (Kesehatan, Pendidikan, Pemukiman, Air Bersih) dan Pembangunan Sumber Daya Manusia.
2. Pembangunan Infrastruktur Modern (Transportasi, Pengendali banjir, Teknolgi informasi, penyediaan energi) untuk Memperkuat Daya Saing Kota.
3. Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan Pelayanan Publik berkualitas.
4. Partisipasi Warga dalam Menciptakan Stabilitas Keamanan dan Keharmonisan Hidup Bermasyarakat.
Program Unggulan HidayatDidik untuk Warga JAKARTA
4 Langkah Membereskan Persoalan Pengangguran, UKM dan Buruh
1. Mendorong terciptanya 500 ribu lapangan kerja dengan mencetak 10 ribu wirausahawan baru serta mempermudah investasi.
2. Memberikan Dana Pembinaan Serikat Pekerja Rp 5 Milyar per tahun.
3. Menghilangkan pungutan liar dalam perijinan bagi pedagang kecil dan UKM.
4. Membuka akses permodalan dan pasar bagi pedagang kecil dan UKM.
4 Langkah Membereskan Persoalan Pelayanan Kesehatan
1. Meningkatkan anggaran untuk pemeliharaan bagi keluarga miskin dari Rp 600 Milyar menjadi Rp 1 Triliun
2. Menjamin pelayanan kesehatan gratis dan mudah diakses bagi keluarga miskin.
3. Mempermudah dan mempercepat mekanisme klaim bagi penyedia pelayanan kesehatan baik rumah sakit maupun klinik.
4. Memberikan santunan kematian bagi keluarga miskin sebesar Rp 2,5 juta.
4 Langkah Membereskan Persoalan Pendidikan dan Rumah Ibadah
1. Pendidikan Gratis di sekolah/madrasah SD sampai SLTA bukan hanya sekolah negeri tapi juga sekolah swasta.
2. Memberikan Tunjangan Kinerja bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan Aliyah Negeri maupun Swasta sebesar Rp 1 juta/bulan dan menaikkan tunjangan bagi guru bantu, guru honor, guru agama dan guru diniyah sebesar 50%.
3. Membereskan permasalahan Status Guru Bantu secara bertahap.
4. Memberikan Tunjangan Operasional Pemeliharaan Rumah Ibadah.
4 Langkah Membereskan Persoalan Pelayanan Masyarakat
1. Mempertahankan dan meningkatkan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) PNS DKI Jakarta.
2. Meningkatkan tunjangan operasional RT dari Rp 650.000 menjadi Rp 1 juta dan RW dari Rp 800,000 menjadi Rp 1,25 juta tanpa potongan dan dibayarkan setiap bulan.
3. Meningkatkan Dana PEMK secara proporsional menjadi Rp 1 Milyar per kelurahan tanpa potongan dan Menaikkan Dana Operasional LMK menjadi Rp 1,4 juta per bulan tanpa potongan.
4. Meningkatkan Dana Penguatan Kelurahan secara proporsional menjadi Rp 4,5 Milyar untuk meningkatkan pelayanan masyarakat seperti Posyandu, PKK, PAUD, Majelis Ta’lim, Guru Pengajian, Jumantik, Karang Taruna, Kebersihan, Penghijauan Kesehatan dan Keamanan Lingkungan.
4 Langkah Membereskan Persoalan Sarana Air Bersih, Sarana Olahraga dan Sarana Budaya
1. Menjamin penyediaan air bersih pada daerah sulit air bersih.
2. Merehabilitasi Gelanggang Olahraga di setiap kecamatan menjadi berstandar nasional.
3. Membangun 2 stadion Olahraga berstandar Internasional.
4. Merehabilitasi dan merevitalisasi gedung-gedung kesenian di Jakarta dan membangun satu Gedung Pertunjukan Seni dan Budaya Berstandar Internasional.
Menyelesaikan masalah Jakarta tidak bisa dengan Populeritas dan Pencitraan, Menyelesaikan masalah Jakarta tidak bisa dengan sekedar menjadi “Kekasih Media” , Masalah Jakarta hanya bisa diselesaikan  dengan Visi Misi yang jelas dan Program kerja yang dikerjakan dengan Kerja Keras, Ikhlas, dan Tuntas oleh Pemimpinnya. Buat Jakarta lebih baik, Stop Pencitraan dan Bekerjalah hanya untuk Allah Swt.
Sumber :
Hidayat-didik.net

No comments:

Post a Comment