Friday, September 7, 2012

Inilah “Keberhasilan” Jokowi?



Solo kota kecil. Penduduknya hanya 500.000 jiwa, yang dipimpin oleh seorang walikota bernama Jokowi dengan masa jabatan 2005-2015.

Hampir seluruh aspek parameter kinerja Jokowi tercatat buruk. Solo yang Penduduknya hanya 500.000 jiwa, ternyata tidak mampu berkembang dengan pesat dibanding dengan kota-kota lain.

Sebelumnya Jokowi sempat masuk TEMPO dan dinobatkan sbg salah satu walikota terbaik krna prestasinya pindahkan pedagang pasar.

Sosok Jokowi dianggap sbg pemimpin inspiratif yg memimpin kotanya dengan pendekatan partisipasi rakyat terutama terkait problem solving. Nama Jokowi makin terkenal ketika dia konflik dgn Bibit W Gub Jateng dlm kasus pengalihan fungsi eks pabrik es yg termasuk cagar budaya. Kemampuan Jokowi bentuk opini dgn manfaaatkan kelemahan jd kekuatan mmg mengesankan. Dia seolah2 mewakili hati nurani & perasaan publik.



Termasuk jg ketika Jokowi tiba2 jd lokomotif ikon kampanye mobnas Esemka. Publik makin simpati tnp mengetahui makna dan subtansinya. Jokowi mmg langgar aturan ketika jadikan mobil yg msh dalam tahap uji coba sbg kendaraan dinas/asset pemda dgn membelinya via uang APBD, keputusan Jokowi itu potensi pidana karena sejumlah UU dan peraturan ditabrak terkait pengadaan asset dan penggunaan APBD.
Siapa yg mau “melawan” Jokowi? Opini publik sedang berpihak padanya. Siapapun yg menentang Jokowi seolah2 “menentang” rakyat. Publik tidak mau tahu bhw program mobnas Esemka yg diluncurkan dan dikampanyekan oleh Jokowi itu sebenarnya semu & politis sifatnya.

Masyarakat awam tdk tahu bhw program mobnas Esemka itu hny program awal perakitan mobil saja. Blm lolos sedemikian banyak sertifikasi. Akhirnya semua ikut latah. Ikut2an pesan mobil Esemka yg sebenarnya masih jauh dari kenyataan itu. Lagi2 opini berpihak pd Jokowi.

Program Jokowi yg terdengar “fenomenal” hanya segelintir : revitalisasi pasar tradisional, jaminan kesehatan kelas 3, beasiswa & UKM.

Pertama kita bahas ttg angka rakyat miskin, pengangguran, kriminalitas dan penyakit sosial di kota solo yg berpenduduk 530.000 jiwa itu. Sesuai data BPS penduduk miskin Solo berjumlah lebih 87 ribu atau 17% jiwa dgn pakai 14 indikator kemiskinan. Tertinggi di Indonesia.
Angka kemiskinan rakyat Solo berdasarkan data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Solo malah lebih besar drpd BPS. TKPKD Solo secara resmi umumkan rakyat miskin Solo : 2009 (107 ribu), 2010 (125 ribu) dan 2011 (133 ribu atau 25% rakyat Solo) !!!
Rakyat solo ternyata semakin miskin selama dipimpin oleh Walikota Jokowi. Kenapa? Nanti kita bahas. Bgmn dgn pengangguran?
Angka pengangguran resmi angkatan kerja di Solo meningkat dari 37 ribu thn 2009 menjadi 54 ribu pada tahun 2011 !!
Bgmn angka kejahatan atau tingkat kriminalitas? Kapolda Jateng menyebutkan Solo adalah kota dgn tingkat kriminalitas tertinggi di Jateng
Angka kejahatan di Solo thn 2009 (2.722), 2010 (2782) dan 2011 (2.886). Meningkat terus. Paling tinggi. Hanya kalah dgn kab banyumas
Kota Solo tercatat sebagai Kota dengan pengguna Narkoba terbesar, pelacuran dan human trafficiking tertinggi. Narkoba, human trafficking (penyelundupan/penjualan anak), pelacuran dan penyebaran aids di Solo tertinggi di Jateng. 49 mati krn Aids
Solo adalah kota dengan “penyakit sosial” terburuk se jateng. Skrg kita lihat aspek ekonominya. Berapa pertumbuhan ekonominya?

Pertumbuhan ekonomi Kota Solo hny rata2 5% pertahun dgn capaian tertinggi hny 5.9% selama dipimpin Jokowi. Di bawah rata2 kota nasional. Pertumbuhan yg dibawah rata2 kota nasional, pengangguran dan kemiskinan tertinggi, pelacuran, narkoba, HIV dan kriminalitas jg tinggi
Padahal kota Solo adalah kota kecil. Hanya 44 km2 luasnya. Penduduknya hny 530.000. Sgguh mengenaskan kinerja Jokowi sbg walikota.
PAD Solo 2009 hny 101 Milyar atau kurang 9 M dari target yg hnya 110 M dan thn 2010 hny 113 M atau kurang 1 milyar dari target 114 M. Lalu dari mana Solo mendapatkan uang untuk membiayai gaji dan program2 pemkotnya? Sumbangan dari Pusat yg rata2 hampir 700 M /thnnya !!
PAD Solo hny pernah tercapai lebih 5% ditahun2 awal terpilihnya jokowi yaitu 2005 dan 2006. Tahun Berikutnya gagal capai target
Jangan dibandingkan dgn PAD DKI Jakarta yg 28 triliun 2010 dan 36 triliun pada tahun 2012. Ribuan kali lipat bedanya dgn PAD solo
Secara statistik dan angka2 pertumbuhan ekonomi, Kota Solo tertinggal dibandikan kota2 sekelasnya. Solo juara terbanyak penduduk miskin
Jokowi hebat hny di bid partisipasi publik. Keberhasilannya memindahkan 1000 pedagang pasar klewer dgn pendekatan manusawi & tnp konflik. Kiatnya dlm memindahkan 1000 pedagang dengan cara mengundang makan para pedagang 54 kali itu yg fenomenal. Jadi topik dimana2.
Apakah itu efektif diteapkan di Jakarta? Apakah itu tdk menyita waktu yg sgt lama dan ganggu program kota lainnya?

3 comments:

  1. Ini soal waktu..
    Kepemimpinan manusia itu tidak sempurna..
    Jokowi sudah berusaha. Miskin itu pilihan, tergantung diri kita masing-masing. Kalau males ya udah miskin aja.. Buktinya jokowi, dia dari keluarga miskin. Bisa dibuktikan kan? Bisanya cuma menjudge orang. Liat presiden kita emg udah bener?!

    ReplyDelete
  2. komentarnya aneh banget. ini indikator hasil kerja so komentarnya kudu dengan data juga donk, jangan berkelit gitu.

    ReplyDelete
  3. Sekarang nyata nya Jokowi sudah mulai membuktikan keberhasilan nya..

    ReplyDelete